Subscribe ke YouTube channel kami
Kategori » Kesaksian » Makna Kemerdekaan
Sebagai suami, aku sangat bertanggung jawab atas kehidupan keluargaku.
Aku memenuhi segala kewajiban sebagai suami dan ayah bagi anak-ku.
Aku terlihat cukup saleh, setiap hari minggu pasti ke gereja.
Diluar hari minggu, hampir setiap pulang kantor aku selalu kumpul dengan beberapa temanku.
Kami hang-out sambil merokok, minum minuman keras, pil gedek dan kadang plesir ketempat- tempat pelacuran.
Setiba dirumah aku kembali hidup soleh dan rohani.
Aku rasa bukannya isteri-ku tidak tahu, tapi ia isteri yang baik. Ia hanya berkata: Pa... ingat Amsal 15:3; “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.”
Sekian tahun aku menjalani kehidupan yang penuh dengan ke- sandiwara-an.
Sabtu dan minggu menjadi manusia rohani yang soleh...
Senin sampai jumat menjadi orang yg memenuhi hasrat dunia dan kedaginganku.
Sampai suatu hari..., aku mendengar kabar, salah satu kawan hang-out ku, terjangkit penyakit HIV Aids.
Wuihh... aku ketakutan, hatiku gelisah, kuatir dan lain sebagainya.
Aku segera memeriksakan diriku dengan seksama.
Sambil menunggu hasilnya, aku ber-doa; Tuhan... ampuni aku, dari segala dosa-dosaku, dari segala kepura- puraan-ku,
dan tolonglah aku Tuhan !
Pada ibadah hari minggu, aku mendengar Firman Tuhan yang disampaikan dari Galatia 6:7 :
“Jangan sesat ! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.”
Aku sangat tertegur, baru kali ini Firman seakan akan hidup dan menguasai hati-ku.
Aku berjanji mulai saat ini, sekiranya Engkau menyelamatkan-ku, maka
aku akan berubah !
Hari Senin aku menerima hasil lab-ku, puji Tuhan..., hasilnya negatif dan aku tidak tertular HIV Aids.
Aku bersyukur, Tuhan telah mendengar doaku, dan membebaskan aku.
Malamnya ketika aku ber-doa, Firman Tuhan dalam Wahyu 3:19 begitu kuat menemplak aku.
“Barangsiapa Ku-kasihi, ia Kutegor dan Kuhajar”; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah !”
Pikirku... Tuhan sudah menegorku jangan sampai...
IA menghajarku.
Maka dengan keputusan dan tekad yang bulat, aku harus berubah.
Aku tinggalkan gaya hidup senin-jumat-ku, kemudian aku juga meninggalkan komunitas lamaku.
Sungguh dahsyat sejak keputusan yg ku ambil, aku Merdeka dari semua hidup lamaku.
Tak henti hentinya aku bersyukur, karena kalau bukan Kasih Karunia TUHAN, tidak mungkin aku bisa bebas dan merdeka dari hidup lama-ku.
Saat ini aku mengerti, MAKNA KEMERDEKAAN yang sesungguhnya, bukan berarti
aku dapat hidup semauku, yang justru membuatku malah terikat dengan dosa dosaku, tetapi
Sebagai murid Tuhan Yesus, makna kemerdekaan kita adalah hidup didalam kebenaran karena Yohanes 8:32 berkata; “dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Amin !
Bagikan video ini via Facebook, Twitter, Email atau WhatsApp