In The Presence of God

Masukkan kata kunci

Bebas Dari COVID-19

Komentar

Subscribe ke YouTube channel kami

Kategori » Kesaksian » Bebas Dari COVID-19

Pada akhir Maret lalu, Mama sy dinyatakan terpapar Covid-19 dan karena ruang isolasi penuh, akhirnya mama dirawat di ruang UGD, dimana kebutuhan makan pasien, harus disiapkan sendiri.

Sebelum mama berhasil dirawat di ruang isolasi, seminggu lamanya saya dan adik saya, bergantian menyiapkan makanan mama, bahkan sering kali kami harus masuk kedalam untuk menyuapi mama makan.

Akibatnya, sayapun dinyatakan positif Covid-19 dan setelah konsultasi ke dokter, saya dianjurkan untuk mengisolasi diri dirumah saja, mengingat hampir semua rumah sakit penuh dan kondisi saya masih cukup baik.
Namun akibat lainnya, istri dan anak saya juga ikut terpapar.

Ketika mendengar keluarga kami terpapar Covid-19, reaksi saya waktu itu, sangat ketakutan.
Apalagi setelah mendengar berita, banyaknya korban yang meninggal, termasuk teman sekolah dan orang orang yang sy kenal dekat.

Mendengar saya sakit, segera semua teman Date Alam Sutera 1 secara bergantian menyiapkan seluruh kebutuhan makanan, lengkap dengan doa penguatan yang saya terima setiap pagi, siang dan malam menjelang tidur.

Awal April kami mendapat khabar duka, mama meninggal. Hati saya bertambah hancur karena sedih, takut, khawatir bercampur dengan perasaan marah, kecewa, bingung bercampur aduk entah dengan perasaan apalagi ?

Beberapa hari kemudian saya dibawa ke UGD dalam kondisi tidak sadar karena sesak dan perlu tabung oksigen untuk dapat bernafas.

Kami semua seperti mendapat nomor antrian dan sedang menanti panggilan kematian yang berada didepan kami.

Saat saat kritis seperti inilah doa teman teman dan kalimat kalimat dalam Mazmur 91:15-16 begitu merema dan menguatkan iman saya:

“Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”

Saya sempat pindah dua rumah sakit dan setelah 2X hasil swab negatif, saya boleh pulang. 
Satu bulan sy kembali menjalani isolasi mandiri dirumah, akhirnya saya dinyatakan bebas dari Covid-19. 

Setelah semua berlalu, saya seperti mendapat kesempatan hidup yang kedua kalinya, mengingat kondisi saya waktu itu, seharusnya tidak memungkinan saya dapat lolos dari maut.

Saya sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus yang juga memulihkan kesehatan istri dan anak saya.

Terima kasih juga buat semua saudara, karabat, teman teman yang telah membantu proses kesembuhan kami melalui doa, dana dan juga diri kalian.

Saya berdoa Tuhan Yesus akan membalas semua kebaikan kalian berlipat lipat didalam kemuliaan-Nya. Amin!

Bagikan video ini via Facebook, Twitter, Email atau WhatsApp



Tonton juga video lainnya