Subscribe ke YouTube channel kami
Kategori » Menyenangkan » Kesetiaan
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, juga berdampak pada bidang pendidikan yang ikut menjadi terhenti.
Anak anak sekolah “diliburkan” dari kegiatan belajar dan hanya melakukan sekolah online dari rumah mereka masing masing.
Ada seorang Istri teman saya, memiliki sebuah kursus pendidikan dgn jumlah murid yang lumayan banyak.
Suatu hari dalam pertemuan kelompok kecil via zoom, ia bercerita :
Bahwa hatinya tidak merasa sejahtera, karena sekolahnya sdh menerima pembayaran uang pangkal dan uang kursus, sementara anak anak sdh sekian lama belum bisa mendapatkan pelayanannya.
Dia sdh menunggu dan berharap agar kegiatan dapat kembali normal dan sekolah bisa aktif kembali. Tapi kenyataannya PSBB yang selalu diperpanjang tanpa kejelasan, membuat hatinya bingung, sampai kapan keadaan ini akan berakhir ?
Suaminya ikut membenarkan kalau waktu itu ia terkejut, ketika istrinya berkata bahwa : “Sekolah akan mengembalikan uang pangkal dan uang kursus yang sudah dibayarkan kepada semua orang tua murid.”
Kondisi jadi tambah runyam, karena dalam masa Covid-19, usaha suaminya pun sedang macet, sehingga sejujurnya mereka sangat membutuhkan uang, untuk semua itu.
Bukankah gaji karyawan perusahaan suaminya, temasuk guru guru sekolah istrinya, tetap harus dibayarkan dan jika dilihat jumlah uang pangkal dan kursus yang akan dikembalikan, jumlahnyapun tidak sedikit.
Tapi istrinya dengan mantap berkata, bahwa hatinya tidak tenang, kalau ia menerima uang yang bukan hak nya, mengingat anak anak belum jelas kapan bisa sekolah kembali ?
Bisa saja ia berdalih, tidak ada ketentuan yg mengharuskan sekolah harus mengembalikan uang itu, karena pandemi ini diluar dari rencananya.
Lagi pula murid murid akan tetap akan mendapatkan kursus, setelah keadaan kembali normal
Tapi hatinya berkata lain ; Kembalikan dulu uangnya sekarang, karena sebagian dari orang tua murid itu saat ini sangat membutuhkannya.
Tiba tiba Firman Tuhan dalam Kolose 3:23 begitu kuat mempengaruhi hatinya :
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”
Akhirnya.... ia memutus untuk mengembalikan semua uang tesebut tanpa pemotongan apapun, bahkan ditambahkan pesan, kalau nanti setelah kondisi normal dan mrk masih berminat ikut kursus, maka uang pangkalnya akan dibebaskan.
Istri teman sy berkata hatinya terasa damai setelah dia melakukan semua itu, walaupun malam harinya ia menangis dan tdk bisa tidur karenanya.
Firman Tuhan dalam
Lukas 16: 10-11 berkata :
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya ?”
Saudara mari kita belajar dari kejadian ini :
Sebagai hamba Tuhan, hati kita tidak boleh terikat kepada mamon atau uang, karena itu Firman Tuhan dalam Lukas 16:13b berkata :
“Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."
Tuhan mau kita setia untuk harta didunia ini, apapun jabatan atau pekerjaan kita saat ini, Tuhan mau kita harus bertanggung jawab atasnya.
Karena Amsal 20:6 berkata :
“Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya ?”
Saudara... Tuhan senang kalau kita setia kepada-Nya, seperti tertulis dalam Mazmur 101 : 6a
“Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri,
supaya mereka diam bersama-sama dengan aku...” Amin !
Bagikan video ini via Facebook, Twitter, Email atau WhatsApp