Subscribe ke YouTube channel kami
Kategori » Menyenangkan » Empati
Pandemi Covid-19 ini, telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan karena kebutuhan mau untuk melakukan pekerjaan apa saja, yg mungkin sebelum Pandemi, tidak dilakukannya.
Suatu malam ibu Maria, menerima Whats App dari seorang teman sekolahnya yang sudah lama sekali tidak saling berhubungan.
Setelah bernostalgia mengingat masa sekolah dulu, mrk mulai cerita keadaan mrk sekarang dan temannya sempat share foto anaknya yg masih kuliah.
Ditengah pembicaraan, temannya menawarkan ayam panggang yg dia jual dan bertanya, apakah ibu Maria mau pesan untuk mencobanya ?
Waktu mendengar ini, hati ibu Maria langsung tersentuh dan timbullah belas kasihan terhadap temannya ini.
Dia kemudian mulai memesan beberapa ekor ayam panggang, tidak saja buat keluarganya, tapi juga bbrp untuk teman sekolah yang juga dikenal temannya.
Waktu dia menyebut agar minta dikirim ke teman teman mrk itu, temannya ini menyela dan berkata, kalau mrk semuanya pernah ditawarkan, tetapi menolaknya, jadi pastilah mrk tdk akan mau menerimanya.
Ibu Maria meyakinkan temannya dan berkata, bilang saja kiriman dari saya dan jangan tagih apa apa dari mereka.
Ia meminta temannya mentotal harga semua pesanannya, untuk segera ditransfer.
Temannya begitu terharu mendengar hal ini, sampai dia berkata : Hati apa yg ibu Maria miliki, sampai begitu baiknya. mau melakukan semuanya ini ?
Ibu Maria cerita ke saya, kalau dia bisa merasakan bagaimana temannya ini sedang membutuhkan uang, dan ia sangat menghargainya kalau temannya mau bekerja apa saja, termasuk menawarkan ayam panggang ke mana mana.
Dia berkata, kasihan anaknya masih kuliah, tentu besar sekali kebutuhan hidupnya.
Cerita ini mengingatkan saya pada cerita Tuhan Yesus tentang seorang yg dirampok dan dipukuli penyamun, ditempat yg sangat sepi, kemudian ditinggalkan begitu saja setelah semua miliknya dirampas.
Diceritakan ada 3 org yg lewat dekat dgn korban, namun 2 org pertama mihatnya tapi membiarkannya tetap tergeletak, lalu segera pergi berlalu, dengan segala alasannya masing-masing.
Baru orang ke tigalah yang mau menghampiri. menolong serta merawatnya, walaupun suku mereka berbeda dan saling bermusuhan pada waktu itu.
Saudara... apa yang bisa kita pelajari dari kedua kejadian diatas ? Sedikitnya kita belajar dua hal yang Tuhan mau kita lakukan.
Yang pertama adalah:
Kepekaan.
Kepekaan adalah kesanggupan diri bereaksi terhadap keadaan.
Pada cerita ke dua lebih mudah bagi kita untuk peka dengan keadaan, karena jelas melihat penderitaan korban yang berada didepan mata kita.
Tapi pada kisah pertama,
ibu Maria memiliki kepekaan lebih dari orang Samaria itu, karena dia bisa melihat jauh kedalam keadaan temannya,
walaupun temannya tidak menceritakan kesusahannya.
Hal kedua adalah
Belas Kasihan.
Masih ingat... Setiap mujizat yang Tuhan Yesus lakukan di Alkitab selalu dimulai dengan kalimat : maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan...
lalu mujizatpun terjadi !
Firman Tuhan dalam Matius 5:7 berkata :
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Ada pepatah berkata; Hemat pangkal kaya, tapi Firman Tuhan dalam Amsal 11:24 berkata:
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.
Saudara... mari kita minta,
agar Tuhan memberikan hati-Nya kepada kita, untuk memiliki kepekaan dan belas kasihan, serta menjadikan diri kita menjadi saluran berkat-Nya untuk banyak orang yang membutuhkan, khususnya dimasa Pandemi ini. Amin !
Lagu : MenyenangkanMu.
Karangan : Welyar Kauntu
Piano Cover by Kristo Radion
Bagikan video ini via Facebook, Twitter, Email atau WhatsApp